Sabtu, 24 Agustus 2013
Minggu, 04 Agustus 2013
puasa dan manfaatnya bagi kesehatan
puasa dan manfaatnya bagi kesehatan
Tak terasa bulan Ramadhan datang kembali dan umat Islam di seluruh
penjuru dunia akan melaksanakan ibadah puasa. Selain sebagai ibadah,
berpuasa juga terbukti bermanfaat besar bagi kesehatan tubuh. Apa saja
manfaat kesehatan dari berpuasa?
Menurut The National Academy of Sciences, manfaat puasa
bagi kesehatan diantaranya adalah menambah ketahanan
tubuh terhadap stres, meningkatkan sensitivitas insulin,
mengurangi risiko terkena berbagai penyakit, dan bahkan membuat
awet muda dan panjang umur.
Penelitian jangka pendek pada beberapa subyek orang
yang berpuasa menunjukkan manfaat dalam penurunan berat badan
(weight loss). Hal ini dimungkinkan karena terjadinya perbaikan
profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL (kolesterol buruk)
sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL (kolesterol baik). Meski
juga terjadi penurunan level HDL yang sangat sedikit secara statistik,
namun hasil tersebut akan memberi manfaat yang positif terhadap
level obesitas seseorang yang sedang menjalankan puasa.
Untungnya puasa Ramadhan hanya berlangsung sekitar 30 hari,
karena menurut penelitian, puasa lebih dari 30 hari dapat beresiko
menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Manfaat Puasa bagi Kesehatan
Tanpa memandang dari segi agama, berikut adalah beberapa
manfaat berpuasa bagi kesehatan kita :
• Membantu membakar lemak lebih banyak karena terjadi
perubahan drastis dalam pola asupan kalori sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai shock therapy bagi metabolisme badan
dalam membakar lemak lebih banyak.
• Mengalihkan penggunaan glukosa ke lemak sebagai sumber
energi secara perlahan sehingga mencegah kerusakan otot.
Penggunaan lemak untuk energi akan membantu menurunkan
berat badan, mempertahankan massa otot, dan dalam jangka
panjang akan mengurangi kadar kolesterol darah.
• Penurunan berat badan dan meningkatnya sensitivitas insulin saat
berpuasa akan membantu dalam kontrol terhadap diabetes dan
mengurangi tekanan darah.
• Sebagai proses detoksifikasi atau proses pengurangan kadar racun
dari dalam tubuh karena zat racun yang tersimpan lemak akan
larut dan dikeluarkan dari tubuh.
• Meningkatkan kondisi mental, kewaspadaan, dan fokus
karena beberapa hormon tertentu seperti endorfin mengalami
peningkatan dalam darah setelah beberapa hari berpuasa.
• Menghentikan atau setidaknya mengurangi berbagai
kebiasaan buruk atau pola hidup tidak sehat yang merugikan
kesehatan seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol,
menggunakan narkoba, begadang, dan lain-lain. Jelas sekali
menghentikan berbagai kebiasan yang merugikan kesehatan
tersebut akan membuat Anda lebih sehat, awet muda, dan
panjang umur.
• Mengurangi dan mengendalikan nafsu makan yang berlebihan.
Saat berbuka puasa, Anda akan menyadari betapa sedikit saja
mengonsumsi makanan dan minuman sudah cukup membuat
perut kenyang dan memuaskan nafsu makan Anda. Hal tersebut
akan membuat Anda lebih bijak dalam menentukan seberapa
banyak porsi makan Anda termasuk setelah bulan puasa berakhir.
• Melatih kedisiplinan dalam pola hidup menjadi lebih sehat.
Dengan berpuasa, Anda belajar lebih disiplin kapan waktunya
makan, tidur, dan beraktivitas. Pengaturan disiplin waktu makan
dan kebutuhan untuk beristirahat (tidur) yang cukup agar dapat
beraktivitas optimal di keesokan harinya akan membuat pola
hidup Anda lebih sehat.
• Mencegah berbagai jenis penyakit kardiovaskular terkait
kolesterol. Manfaat ini diperoleh karena saat berpuasa terjadi
perbaikan profil lipid darah, termasuk penurunan level LDL
(kolesterol buruk) sehingga rasionya lebih rendah daripada HDL
(kolesterol baik)
Puasa bagi Penderita Sakit Maag dan Diabetes
Menurut dr. Jeffry Tenggara, Sp.PD., internis di MRCCC Siloam Hospital
Semanggi dan Hemato-Oncology residence FKUI-RSCM Jakarta, puasa
akan menjadi hal yang cukup berat bagi para penderita diabetes dan
sakit maag, namun hal ini juga bukan merupakan suatu halangan
untuk berpuasa dengan beberapa catatan tentunya.
Bagi penderita sakit maag, tentukan dahulu apakah Anda termasuk
penderita yang aman atau tidak untuk ikut berpuasa. Penderita sakit
maag organik tidak disarankan untuk berpuasa. Bagi para penderita
sakit maag non organik, yang terpenting adalah pengaturan makan
yang tepat dan penggunaan obat untuk menekan produksi asam
lambung.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para
penderita sakit maag yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
1. Konsumsi makanan tinggi serat dan dengan kadar indeks glikemik
yang rendah seperti nasi merah dan roti gandum pada saat buka
dan sahur.
2. Pada saat berbuka, jangan langsung makan dalam porsi besar.
Berbukalah dengan makanan ringan atau buah dalam porsi kecil
dan dilanjutkan dengan makanan porsi lengkap setelah selesai
sholat maghrib.
3. Jangan pernah melewatkan makan sahur dan makanlah dengan
porsi lengkap. Kebiasaan buruk yang terjadi adalah makan sahur
sering terlewat karena ketiduran atau sahur hanya dengan nasi
dan mi instan saja.
4. Hindari makan yang berminyak dan berlemak karena justru
mempercepat pengosongan lambung dan mudah menjadi cepat
lapar.
5. Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur, karena akan
memicu hormon insulin berlebihan dan terjadi kondisi
hipoglikemi (kadar gula rendah).
6. Hindari sayuran seperti kubis atau kol karena dapat
meningkatkan produksi gas dalam lambung.
Sementara itu bagi para penderita kencing manis atau
diabetes (biasa disebut diabetisi) yang menggunakan suntikan
insulin, merupakan kondisi medis yang dapat membatalkan puasa
atau kondisi safar karena membahayakan jiwa.
Penderita diabetes yang sudah berusia lanjut (diatas 60
tahun) dan atau dengan komplikasi penyakit jantung dan hipertensi
juga tidak disarankan untuk berpuasa, namun tidak mutlak dan
melihat fakta kondisi fisik dan kesehatannya.
Sedangkan bagi diabetisi pengguna obat oral, perlu
dilakukan penyesuaian dosis dan waktu minum obat dengan waktu
berpuasa. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para
penderita diabetes yang akan berpuasa menurut dr. Jeffry :
1. Tidak boleh melewatkan makan saat berbuka dan sahur dengan
alasan apapun. Pola makan saat puasa adalah sama dengan
pada saat tidak berpuasa. Makan berlebihan saat berbuka dan
melewatkan atau hanya makan sahur sekedarnya berbahaya
bagi diabetisi karena bisa menyebabkan peningkatan dan
penurunan gula darah secara drastis.
2. Saat berbuka, konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi
merah dengan banyak serat dari sayuran atau buah kurma
(bukan manisan kurma). Jangan mengonsumsi karbohidrat
sederhana seperti sirup atau kolak manis untuk mencegah
lonjakan gula darah.
3. Saat sahur, tidak disarankan makan sekadarnya seperti hanya mi
instan atau sepiring nasi goreng karena bisa berakibat tidak
dapat mempertahankan gula darah saat berpuasa. Namun
juga tidak disarankan makan sahur berlebihan karena bisa
menyebabkan lonjakan gula darah yang akan membuat Anda
merasa lemas seharian.
4. Pengaturan obat penurun gula atau insulin. Untuk pengguna
obat oral, dosis disesuaikan dengan perubahan pola makan saat
puasa. Untuk obat dosis sekali sehari, minumlah saat berbuka
dengan dosis yang sama. Untuk obat dosis 2 kali sehari, dosis
pertama diminum saat berbuka, lalu setengah dari dosis kedua
saat sahur. Untuk obat dosis 3 kali sehari, turunkanlah menjadi 2
kali sehari saat berbuka dan sahur. Bagi pengguna suntikan
insulin sekali sehari, suntikkan saat berbuka. Untuk dosis
suntikan 2 kali sehari, dosis awal diberikan penuh saat berbuka
dan setengah dari dosis kedua saat sahur.
Kesimpulannya, berpuasa ternyata tidak hanya sekedar
untuk menjalankan ibadah saja tetapi telah terbukti bermanfaat bagi
kesehatan. Jadi, selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga
Anda menjadi semakin sehat!
tips diet saat berpuasa
tips diet saat berpuasa
Berikut adalah beberapa tip pola diet saat berpuasa untuk menjaga
asupan gizi dan mencegah penyusutan otot :
• Pada saat awal berbuka, jangan langsung menyantap hidangan
dalam porsi besar. Disarankan untuk makan besar adalah setelah
sholat Maghrib. Makan berlebihan saat buka akan mengakibatkan
rasa tidak nyaman di lambung dan mengganggu pencernaan.
• Hindari makanan manis dengan Glycemic Index (GI) yang sangat
tinggi saat berbuka puasa. Konsumsi makanan manis saat kondisi
perut yang kosong dapat memicu respon insulin yang tinggi
sehingga bereaksi menyimpan makanan sebagai lemak tubuh.
• Awali buka puasa dengan minum air putih. Lalu konsumsilah
buah kurma bebas pemanis atau buah secukupnya. Sehabis sholat
maghrib baru makan besar kaya karbohidrat kompleks (nasi beras
merah, roti gandum utuh, ubi, atau kacang hijau), protein (dada
ayam, daging, ikan, tempe, susu rendah lemak), dan sayursayuran.
Akhiri dengan konsumsi 1-2 butir suplemen multivitamin
dan mineral untuk meningkatkan ketahanan tubuh.
• Hindari minuman dingin, bersoda, atau yang dicampur es saat
berbuka. Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain
yang lebih bergizi dan sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan
stamina tidak sempat disantap. Minuman bersoda hanya
memberi rasa kenyang tanpa gizi dan keasamannya rendah
sehingga mengganggu pencernaan.
• Sesudah latihan (setelah tarawih), konsumsilah 2-3 sendok makan
madu atau beberapa butir kurma bebas pemanis. Tambahkan
suplemen protein bila diperlukan. Pastikan minum 500 ml-1 liter
air selama berolahraga.
• Makan lagi dengan menu sama seperti berbuka namun porsinya
kecil atau sedang saja. Jika masih lapar, makanlah camilan sehat
seperti kacang kulit atau kacang sangrai.
• Saat sahur, konsumsilah makanan berkadar lemak rendah, tinggi
karbohidrat kompleks (oatmeal, roti gandum, nasi beras merah,
jagung, atau ubi), protein yang cukup (ayam, ikan, atau telur), dan
makanan kaya serat dan lamban cerna (sayur-sayuran dan buahbuahan)
untuk menopang kebutuhan kalori saat berpuasa.
Hindari makanan berlemak karena dapat menimbulkan rasa
tidak nyaman selama berpuasa. Akhiri dengan 1-2 butir suplemen
multivitamin dan mineral. Jika masih ada waktu bisa ngemil
kacang kulit atau kacang sangrai.
• Jangan pernah melewatkan sahur. Lakukan sahur menjelang
imsak agar makanan menjadi lebih lama dalam pencernaan, dan
tidak merasa lapar berlebihan, serta tubuh tetap berenergi saat
berpuasa.
• Jangan sahur terlalu awal kemudian langsung tidur sebelum imsak
karena menyebabkan penimbunan lemak akibat kelebihan energi
tetapi tanpa aktivitas fisik. Selain itu akan cepat merasa lapar,
menjadi tidak berenergi, dan cepat mengantuk di siang hari.
• Hindari minum kopi, teh, atau minuman yang bersifat diuretik
pada saat sahur karena membuat sering buang air kecil. Susu
rendah lemak dapat menjadi salah satu pilihan menu sehat saat
sahur.
• Hindari makanan atau minuman dengan kadar garam, MSG, atau
bumbu penyedap yang banyak karena akan mempercepat rasa
haus.
• Hindari juga makanan-makanan yang terlalu pedas atau yang
mengandung bumbu yang merangsang karena dapat mengganggu
pencernaan.
• Asupan nutrisi yang disarankan adalah komposisi seimbang yaitu
50% karbohidrat kompleks, 40-45% protein, dan 5-10% lemak
sehat di setiap porsi makan.
• Pembagian porsi kalori makanan yang disarankan yaitu 10-15%
saat berbuka, 30-35% saat makan malam, 10-15% setelah selesai
sholat tarawih, dan 30-35% saat sahur.
tips latihan saat berpuasa
tips latihan saat berpuasa
Aktivitas fisik saat berpuasa tetap dibutuhkan untuk menjaga
metabolisme tubuh tetap tinggi, mencegah tubuh tidak
mudah capek, merangsang agar otot-otot tubuh tetap
digunakan, dan membantu mencegah de-training yang sangat cepat
menyebabkan katabolik (penyusutan otot).
Olahraga ringan juga akan membantu menahan lapar
karena dengan terus aktif maka sistem adrenergik bertahan tinggi
sehingga menekan produksi asam lambung.
Berikut beberapa tip yang harus diperhatikan dalam
melakukan latihan saat berpuasa :
• Mungkin kemampuan tubuh tidak sekuat biasanya ketika tidak
berpuasa, tetapi jangan menggunakan momen puasa sebagai
alasan untuk menurunkan intensitas latihan Anda. Lakukan saja
latihan semaksimal yang Anda mampu.
• Lebih disarankan latihan fitnes untuk menjaga (maintenance)
massa otot selama berpuasa daripada untuk muscle building
atau fat loss karena akan kurang optimal. Disarankan latihan
angkat beban cukup 30-40 menit untuk maintenance massa
otot.
• Latihan angkat beban disarankan minimal 3 jam setelah makan
besar untuk memberi waktu transit makanan di lambung. Jadi
berangkatlah ke gym setelah pulang tarawih, atau berolahraga
di rumah bagi yang memiliki peralatan sendiri.
• Lakukan latihan ringan beberapa saat sebelum berbuka puasa
dan disusul latihan angkat beban pada malam hari sesudah
tarawih. Latihan ringan sebelum berbuka akan membakar lebih
banyak cadangan lemak tubuh. Disarankan untuk latihan fitnes
3 kali dalam seminggu dan beri waktu off latihan bagi tubuh
untuk beristirahat 1-3 hari dalam seminggu.
• Setengah jam sebelum berbuka, lakukan latihan kardio
berintensitas ringan-sedang (2 denyut nadi per detik)
selama 20 menit terakhir sebelum berbuka (5 menit pertama
pemanasan). Jangan takut kehabisan energi, karena selama
kita masih punya lemak yang harus dibakar, maka kita
tidak akan pernah kehabisan energi. Tentukan speed dan
tantangan yang masih cukup nyaman dilakukan. Berhati-hatilah
menggunakan speed dan tantangan yang terlalu tinggi.
• Sesudah tarawih, latihan beban selama 30-40 menit. Sesuaikan
beban angkatan dengan kemampuan fisik. Untuk pemanasan,
lakukan 15 repetisi beban yang lebih ringan. Untuk latihan inti,
lakukan dengan beban terberat yang bisa dicapai maksimal 8-12
repetisi. Beban yang diangkat mungkin ada sedikit turun, dan ini
bukanlah suatu masalah.
• Jika sudah terlalu malam dan tidak sempat ke gym, Anda bisa
latihan sendiri di rumah dengan beban tubuh sendiri seperti
Split squat, Supported crunch, Back extension, Close-grip pushup,
Parallel bar dip serta latihan-latihan abdominal seperti Curlup,
Scissor kick, Side jackknife, dan lain-lain.
Langganan:
Postingan (Atom)