Banyak yang menganggap susu adalah minuman terbaik sepanjang masa yang sehat untuk dikonsumsi. Namun tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa susu adalah minuman yang dapat membuat berat badan bertambah dan kesehatan terganggu. Mana yang benar?

 

Kedua pendapat di atas merupakan pendapat yang sering kita jumpai sehari-hari. Bahkan beberapa waktu lalu sebuah tulisan yang diterbitkan oleh Dairy Education Board menyebutkan bahwa susu adalah minuman mematikan. Dalam tulisan tersebut disampaikan segala keburukan susu, hingga bagaimana susu dapat menjadi sumber penyakit ketika sapi yang diperah mengidap penyakit tertentu.
Bagaimanapun juga pendapat-pendapat yang tertulis dalam sumber tersebut tidak sepenuhnya benar, karena susu juga memiliki segudang manfaat kesehatan baik untuk menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Untuk menghilangkan kebingungan Anda, kami telah mengumpulkan berbagai pertanyaan yang sering muncul seputar susu berikut jawabannya menurut berbagai penelitian yang akurat.

Benarkah Minum Susu Bikin Gemuk?

Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Tennesee menguji dua kelompok responden yang memiliki masalah kelebihan berat badan. Kedua kelompok diminta untuk mengikuti program diet yang hampir sama.
Bedanya, kelompok pertama diminta untuk mengonsumsi susu kaya kalsium tiga kali sehari, sedangkan kelompok kedua tidak. Hasilnya, selang 2 bulan kemudian diketahui bahwa kelompok yang minum susu mengalami pengurangan lemak di perut sedangkan kelompok kedua sama sekali tidak mengalami pengurangan.
Peneliti menambahkan, ketika para partisipan diberi suplemen kalsium ternyata suplemen ini tidak bekerja sebaik yang dilakukan susu. Peneliti meyakini bahwa di saat kalsium bekerja membakar lemak komponen-komponen lain dalam susu turut bekerja memaksimalkan pembakaran lemak tersebut.

Bisakah Susu Membentuk Otot?

Susu merupakan salah satu minuman dengan kandungan nutrisi terbaik untuk perkembangan otot Anda. Protein sebagai nutrisi pembangun otot banyak terkandung dalam minuman ini, yang terdiri dari 80 protein whey dan 20 persen protein kasein.
Keduanya merupakan bahan baku pembentuk otot sehingga baik dikonsumsi siapapun yang ingin menambah massa otot. Whey diserap tubuh lebih cepat dan dipecah menjadi asam amino dan disalurkan ke seluruh sel-sel otot yang membutuhkan.
Sedangkan kasein adalah protein lambat serap yang akan menyuplai tubuh dengan protein secara berkala dan memungkinkan tubuh Anda membentuk otot sepanjang waktu.

Mual dan Kembung setelah Minum Susu

Beberapa orang menghindari konsumsi minuman ini karena muncul beberapa efek samping seperti mual, kembung, hingga diare sesaat setelah mengonsumsinya. Jika Anda termasuk golongan ini bisa jadi Anda mengalami “intoleransi laktosa” atau tidak tahan dengan kandungan laktosa yang ada dalam susu.
Jika ini yang terjadi namun Anda masih ingin mendapatkan manfaat sehat dari susu ada beberapa cara yang bisa Anda coba:
  1. Konsumsi Produk Olahan Susu
    Misalnya dengan mengonsumsi keju dengan kombinasi makanan lain kesukaan Anda.
  2. Konsumsi Susu Kedelai
    Selain membebaskan Anda dari risiko kanker prostat, susu kedelai juga lebih aman bagi perut Anda karena susu kedelai bebas laktosa. Namun masih diperkaya dengan sumber protein nabati yang baik untuk perkembangan otot Anda.

Takut Kolesterol Tinggi Karena Minum Susu

Menurut penelitian yang dipimpin oleh profesor Peter Elwood dari Cardiff University, minum susu bisa mengurangi kemungkinan kematian akibat penyakit, seperti penyakit jantung koroner dan stroke hingga 15 – 20 persen.
Penelitian ini membenarkan bukti ilmiah dari 324 penelitian dengan hasil serupa yang telah diterbitkan sebelumnya.
“Fakta bahwa minum susu meningkatkan kolesterol masih menghantui banyak orang, sehingga mereka menganggap bahwa susu adalah penyebab utama sakit jantung, ” kata Elwood.
“Tapi kolesterol hanya satu mekanisme penyakit jantung. Tekanan darah adalah mekanisme lain yang relevan, dan minum susu dikaitkan dengan penurunan tekanan darah . Oleh karena itu benar-benar tidak masuk akal untuk mendasarkan kesimpulan tentang susu dan penyakit jantung pada efek kolesterol saja,” tegasnya.
Minum susu bukanlah satu-satunya penyebab penyakit jantung. Elwood mengatakan, studi jangka panjang menunjukkan bahwa susu dan konsumsi susu dikaitkan dengan penurunan kecil dalam kematian dari kejadian penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2 , kanker usus besar dan mungkin kanker kandung kemih.
“Meski pengaruhnya kecil namun pengurangan risiko sekecil apapun tetap berdampak positif pada kesehatan untuk mencegah kejadian yang lebih parah,” tambah Elwood.
Kesimpulannya, susu adalah minuman menyehatkan jika dikonsumsi sewajarnya dan tidak berlebihan. 1-2 gelas susu perhari adalah jumlah yang direkomendasikan untuk mendapatkan manfaat sehat mengonsumsi susu.